Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday 20 June 2009

Lebaran Rundown

Pernah dengar ga ada orang menderita kebosanan akut sampe hampir setengah gila? Saya belum pernah dengar. Ini kali pertama saya mendengarnya langsung dari mulut saya. Mulut saya pun tau setelah mendengar ocehan-ocehan sampah dikepala saya. Intinya, saya sendiri yang mengalaminya. Kebosanan akut mendekati kronis stadium 3 c, metastasis ke sentinel nodus dengan gejala utama tanda-tanda gangguan fungsional motorik yang mulai tidak korelatif dengan perintah si atasan yang bersemayam di rongga kepala.



Saya dilanda kebosanan akut pada liburan kali ini. Saya bilang ini rekor. Biasanya symptoms seperti ini saya rasakan setelah melewati minggu kedua di kampung halaman, tapi kali ini saya sudah menyadari kehadiran gangguan-gangguan aneh ini di hari ke lima keberadaan saya disini.



Dengan sisa-sisa fungsi nervus yang masih bisa saya andalkan, saya mencoba menelaah kembali sebab terjadi perbedaan ini. (halah….dibahas bgt yak…). Yang pertama, biasanya saya mengalami kebosanan karena konstan selama dua minggu tidak ada yang saya kerjakan kecuali naik tangga turun tangga, ke dapur icip-icip masakan, mondar-mandir ga jelas dirumah, gangguin sepupu2, tidur, nonton tivi. Konstan selama 2 minggu. Tapi biasanya menjelang akhir minggu kedua,, akan mulai tampak gejala-gejala baru berupa tertawa-tawa sendiri yang tidak jelas disebabkan oleh apa. Yang kedua, biasanya keadaan seperti ini saya atasi dengan keluar rumah, keliling kota sambil karokean ga jelas sendiri sampe tangan kram pegang kemudi, atau nongkrong di warnet sampe panggilan alam berteriak nyaring,,’ke toilet donk….mau pup nie…’. Selebihnya saya kembali tidur, icip-icip masakan (icip-icipnya dua piring), tidur lagi. Alhasil sehabis liburan saya terkena serangan stress kronis plus shock anafilaktik akut mendadak karena banyaknya baju kuliah saya yang jadi kesempitan.



Tapi liburan kali ini berbeda. Saya bosan bukan karena ketiadaan kegiatan. Tapi lebih karena terlalu banyak kegiatan yang konstan. Coba bayangin deh, tiap pagi bangun, langsung turun ke dapur, nyusun piring di meja makan buat sarapan pagi. Abis itu bantuin masak. Trus sarapan bareng. Abis sarapan, bersihin meja, cuci piring, nyimpen piring ke raknya. Trus mulai babak baru, nyuci baju. Setelah nyuci baju, ngelipatin kaen kering. Sehabis trip perkainan selesai, masuk babak baru, trip permasakan. Mulai dari cabe, bawang (sumpah, dari pada ngupas bawang mending ngiris cabe berember-ember deh…), sayur-mayur, dll. Setelah ronde masak selesai, akan dilanjutkan dengan menata meja makan kembali. Trus udah kebayang dong ya kelanjutannya bagaimana,, makan siang, beresin meja, nyuci piring, nyimpen piring. Dan disela-sela semua itu tadi akan di selingi pariwara-pariwara berupa tamu-tamu yang siap sedia absen di rumah berkompi-kompi. Tape”’ deh……….siangnya akan di isi dengan tidur siang tambo-tambo sampe mata bengkak akibat kelelahan dan begadang malam sebelumnya. Sorenya ya mulai lagi deh dengan urusan remeh temeh khas mamak-mamak rumah tangga, nyapu, ngangetin makanan, nata meja lagi,makan lagi, beresin meja lagi, nyuci piring lagi. Yang biasanya akan sadaqallahuladzim sekitar pukul 9.



Setelahnya, saya manfaatkan dengan OL. Onlain menjadi surga saya. Onlain hadir layaknya hujan di musim paceklik karena kemarau. Onlain datang layaknya kapas penyumbat kuping ketika musim hujan tiba dan katak-katak ikut bernyanyi bersama. Saya onlain kira-kira sampe pukul 11 atau 12. Sebenernya saya sendiri juga bosan onlain selama itu dengan tidak ada hal menarik yang saya temukan di pelayaran saya di dunia maya. Akhirnya saya benar-benar kelelahan fisik. Saya bangkit dari meja makan (tempat saya nyolokin kabel telpon) menuju kamar, sesampainya di kamar, saya yang lagi kangen-kangennya dengan bantal guling langsung melompat ke tempat tidur dan memeluk si guling sayang dengan mesranya. Namun seketika itu juga insomnia saya kambuh mendadak. Ini adalah akibat kebiasaan saya di temani tidur oleh si nel-nel or si des-des. Ya namanya liburan lebaran otomatis mereka juga liburan donk di kampung masing-masing. Alhasil saya baru bisa memejamkan mata pukul 2 pagi, itupun sudah di ninabobokkan oleh suara tivi yang saya biarkan hidup sampai esok pagi. Sengaja tivi saya hidupkan sampai pagi untuk meredam suara-suara gak penting saat hening di malam hari. Apalagi kalo lagi ujan2 gini,,rintik2 hujan itu akan terdengar begitu horor di telinga. Setelah berhasil terlelap, keesokan paginya saya harus bangun pagi lagi pukul 6, atau selambat-lambatnya pukul 6.30 untuk memulau kembali rutinitas piring-piringan dan kaen-kaenan itu….



Akibat dari itu semua adalah pada hari ke lima tubuh saya menunjukkan gejala-gejala kekurang-kompakan. Akibat kebosanan akut mengarah ke kronis yang saya derita di hari ke lima fungsi motoris saya mulai terganggu,,ya seperti yang saya jelaskan tadi di ataslah, ada kukurang-kompakan antara boss ‘lembek-lunak’ di kepala saya dengan fungsi ekstremitas. Manifestasi dari kekurang-kompakan itu terwujud dalam suatu gerakan berlebai gak penting, seperti, ketika berjalan mengangkat piring,gelas,mangkok,bahkan galon aqua, kaki dan tangan saya memberikan gerakan seperti penari jaipong hendak memintal benang di tepi kali…hah? Maksud loe? Ya gitulah….ente bayangin aja…



Jadi intinya, untuk mengatasi kebosanan akut menuju kronis stadium 3 metastase ke sentinel nodus, tubuh saya memberikan sebuah mekanisme kompensasi penghilang kejenuhan berupa tari-tarian disela-sela perjalanan dapur-ruang makan, yang jika di ukur jarak bolak balik yang saya tempuh sudah mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer (lebai…!!)…



Ya begitulah kisah liburan lebaran saya dikampung halaman tercinta. Buyar semua planning namu ke sana kesini…. Hahaha…. Hidup lebaran!!

Minal aidin walfaidzin…mohon maaf lahir dan bathin….



October 4, 2008

No comments:

Post a Comment