Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday 20 June 2009

Kesibukan (syeh…bahasanya)

Sejak tanggal 9 November hingga detik ini, sepertinya hidup saya berkejar-kejaran dengan waktu, terguling-guling di tengah badai kesibukan (halah…sibuk apa sih neng…), terlempar-lempar dari satu rapat ke rapat yang laen (sok penting), terombang-ambing di lautan ganas, (halah…kalo yang ini saya ngarang indah).

yah, pokoknya gitulah, saya sibuk. jangankan balas komen-komen di FS, balas sms tadi sore dari si cabul aja belum jadi-jadi. haha. maap min, lagi gak kompak aku sama hemponku.

awalnya kesibukan di mulai hari minggu tanggal 9 november (bukan berarti sebelumnya gak sibuk lho, tapi kejadian2 di alinea pertama tadi yang dimulai dari tanggal 9 itu). hari ini HMI tercinta mengadakan sirkumsisi. lagi-lagi saya dapat PJ membuat sertifikat. halah….saya bosan tau buat sertifikat. mo cerita dikit nih soal sertifikat sirkumsisi kemaren. jadi, si PJ Admkesek, mas hasbiyas siddik alhudawi itu meminta saya memprioritaskan pembuatan sertifikat para pemateri yang ada tiga biji. saya bilang okeh!! pokoknya pagi itu, tu sertifikat tinggal print deh. saya udah jungkir balik buatnya. sampe-sampe pembuatan sertifikat peserta terabaikan sama sekali.haha.

nah besoknya, ketika akan berangkat dari rumah menuju TKP ada sedikit accident yang terjadi. entah kenapa begitu kopling mobil saya injak, gigi saya mundurkan, gas saya injak, berbunyilah kretek-kretek gak jelas. saya udah sempat panik, secara saya udah telah karena begadang ngerjain sertifikat itu. tapi pagi itu, si ikhsan, ada di garasi, secara dia the master of the master permobil-mobilan di rumah saya, dia bilang gapapa, ya saya anteng tho? saya pun melanjutkan perjalanan dengan perasaan tenang, sambil nyetel lagu kenceng-kenceng.

di perjalanan, kedip-kedip tanda tanki kosong mengganggu perhatian saya. saya pun terpaksa berhenti di pom bensin untuk memberi minum si mobil sayang. ya, berhubung saya taat perarturan, sebelum ngisi bensin, mesin mobil saya matikan berikut tape dan ACnya. nah setelah selesai ngisi bensin, saya nyalain lagi mobil dan AC tanpa menghidupkan tape mobil. disini kecurigaan saya bangkit lagi dari kuburnya. suara kretek-kretek itu mengahantui telinga saya, semakin kencang mobil berlari (punya kaki kaleee), semakin frekwentif bunyi itu berlagu. saya anteng aja, sok anteng sebenarnya. saya pikir, paling ada ranting nyangkut, saya sering begitu masalahnya. lagipula, saya males turun untuk melihat, karena saya diburu waktu. di tengah jalan, teman-teman saya menelpon dari TKP, meminta di bawain ransum, mau tidak mau menepilah saya di pinggir warung terdekat. setelah turun dari mobil, saya periksa keadaan mobil saya sekalian, dan OLALA…. ban mobil saya kempes ternyata. tapi saya sok cuek aja. tetep ke warung dulu, beli ransum, trus nendang-nendang ban mobil (sambil berharap bisa gembung lagi, edema gitu, haha). ya, akhirnya saya minta bantuan juga ke TKP, tak sampai 5 menit, tibalah dua orang superhero berwujud manusia, haha. Mr. Fajri and Mr. Fadhil. duo ratu, ups, duo montir andalan nusantara dan jagat raya. haha. gak pake salam, cipika-cipiki, nanya kabar, mereka langsung beraksi. aku sendiri sampe sedikit terbengong-bengong, dengan cekatan fadhil mengambi di dongkrak di bawah kursi penumpang depan. kenapa saya melongo bodoh? karena lebih dari setahun saya pake ni mobil saya gak pernah tau ada dongkrak disitu!! puas!! haha…tanpa babibu, akhirnya ban serap telah terpasang, dan ban kempes telah menggantikan tempat ban serap di bagasi. thanks to u both my bro. dan oleh oli-oli yang menempel itu, terpaksalah mereka berganti baju pulang ke rumah.

nah, kembali ke topik nih, saya tiba juga akhirnya ke TKP. lalu perhatiannya mulai tersedot ke arah printer. ya, printer laptop, dan kursi adm kesek hari itu menjadi singgasana termewah saya setelah beberapa kali wara-wiri di adm kesek. kenapa? karena acaranya berlangsung di ildrem. dan hotspot di ildrem oke. gak kayak di seminar. haha.

masalah berikutnya melanda. ternyata oh ternyata, kertas buat ngprint tu sertifikat kagak ada. oh no. ada sih satu. terpaksalah kertas itu diberdayakan sebisa mungkin dengan harapan saya tidak salah print. haha. and the next problem is, it was sunday. pajus surga kertas margono libur, tutup. habislah sudah. saya mencoba mencari di sekitar kampus, tapi tidak ada. yang ada juga harganya selangit-langit. masa biasanya saya beli selembarnya 400 perak, dia mau jual seribu rupiah perlembar? gila aja. akhirnya Mr.Hasbiyas siddik alhudawi turun tangan. dapetlah margono dengan harga mahasiswawi itu. memanglah kau bi, tau aja kau dimana margono bersarang. memang cocok kau cap margono itu nempel di kepala kau. raut wajah kau udah aroma berkas bi, dasar adm kesekers!! haha.

alhasil siang itu saya habiskan dengan mendesain sertifikat baru lagi untuk peserta. dan teryata, desain sertifikat peserta yang saya kerjaan ogah-ogahan itu lebih dipuji (ciee dipuji…) dari pada desain sertifikat pembicara yang saya kerjakan jungkir balik itu. tapi ya sudahlah. toh gak penting juga di bahas. haha. karena terlalu sibuk dengan sertifikat saya jadi kehilangan moment menonton pemotongan burung-burung mungil itu, haha.. lucu-lucu deh reaksi mereka.

lalu, tibalah pukul 4 sore. adel, selaku the kppers meminta saya dan tiga pria tangguh lainnya (fajri, maal, rayhan) untuk nganter pasien sirkumsisi ke MARYLAND… ya saya iyain aja. asumsi saya, ya marelan itu gakjauh-jauh amir. saat itu jam 4, jadi perkiraan saya jam 6 udah bisalah saya sampe medan lagi. akhirnya berangkatlah kami. di mobil saya ada sekitar 5 penumpang, dengan 2 ibu-ibu dan 3 anak-anak. perjalanan di mulai. saya masih semangat nih. sambil cerita-cerita ngobrol gak jelas dengan ibu-ibu itu. kenapa saya bilang gak jelas? sebenarnya jelas sih, cuma saya aja yang bener-bener gak interest dengan topiknya. si ibu itu membahas AMROZI. sepanjang jalan, dia bolak-balik menyesalkan kenapa Amrozi dan kawan-kawannya harus di eksekusi mati, gimana perasaan orang tua mereka dengan kenyataan itu, gimana remuk redam hati istri dan anaknya. okelah, argumen dia tentang hal-hal melankolis itu saya terima. tapi saya pikir ya sudahlah, (saya memang gak suka mikir ribet-ribet yang gak jelas) kalo memang vonisnya demikian, terimalah. lagi pula ia memang bersalah. siapapun dia, saya setuju dia dieksekusi, terlepas dari perasaan-perasaan keluarganya dan lain-lain. etap saja dia bersalah. sudah kan, beres! case closed, menurut saya. tapi ternyata tidak menurut ibu itu. diakembali mengulang-ngulang keluhannya tentang perasaan ibu, istri dan anak mereka. hm…saya sudah mulai bosan nih ngetik…ada yang masih belum bosan baca tulisan saya? hehe…

waktu terus berjalan, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4.45, sudah 45 menit berarti kami di perjalanan. iseng-iseng saya bertaya pada ibu-ibu itu, ‘masih jauh ya bu?’ (saya belum pernah ke maryland) ‘ya lumayanlah’ jawab si ibu-ibu itu. hampir saya buang keluar stir mobil saya demi mendengar jawaban si ibu-ibu itu. berarti jauh dong!! argh!!

akhirnya pas jam 5 kami sampai di maryland kota idaman itu dengan selamat. manjanya lagi, tu pasien minta di antar ke depan rumahnya satu persatu. oLALA… petualangan belum berakhir ternyata. dan ternyata oh ternyatanya lagi, rumahnya itu pada mendaki gunung lewati lembah nyungsep di sawah…serasa ninja hatori deh hari itu.

hm…akhirnya selesai juga jadi supir taksi dadakan. sekitar 5.30 kami mulai keluar dari daerah maryland, pulang kembali ke peradaban medan. nah, disini petualangan seru dimulai lagi. formasi perjalanan pulang kami adalah fajri sebagai penunjuk jalan di depan, kedua saya, ketiga dan keempat ada maal dan rayhan. fajri si raja jalanan nyetir mobil serasa dia lagi jalan sendiri, gak konvoi gitu. dan saya sebagai pengemudi si posisi kedua (gayanya…) harus mau tidak mau mengejar ketertinggalan saya. kalau tidak maka saya dan dua rekan supir taksi saya di belakang akan kehilangan arah. alhasil kami berempat beraksi layaknya raja jalanannya. nyetir mobil seperti lupa injak rem, ngegas terus…terus…beberapa kali saya hampir selip. ditambah lagi jarak pandang saya berkurang karena saat itu hujan lebat. oh god…ingin rasanya ku jitak si fajri saat itu. haha…akhirnya kami berhasil mencapai medan dalam waktu 35 menit. padahal waktu pergi kami memakan waktu 1 jam. walah-walah….

setelah sampai di peradaban medan, dipersimpangan, kami berpisah, mereka bertiga menuju kampus, saya ke rumah.

hm…ini baru cerita hari pertama. saya udah pegel ngetiknya. besok-besok saya lanjutin lagi. saya juga udah ngantuk, ini udah jam 1 dini hari dan besok pagi saya ujian jam 8. dan sekarang, bukannya belajar, saya malah posting?? walah…walah…

ya sudahlah…

goodnite


November 28, 2008

No comments:

Post a Comment